Sabtu, 27 Oktober 2012

Curhatan Gue


Benar kata Niken yang menceritakan Kafka di novel “Seperti Bintang”. Kamu tidak famous, tidak ganteng, tidak putih, serta tidak menarik. Namun entah mengapa sosokmu membuatku tarpaku. Aku terjerat dalam gelora cinta yang membara.
Aku menatap ke atas, di langit terlihat beribu bintang yang memancarkan sinar diantara kegelapan malam. Ya seperti itulah sosokmu. Terang dan selalu bersinar di hhatiku yang gelap dan kelam. Hitam namun ada secercah cahaya darimu. Kini diriku tak ubahnya semacam layang-layang yang terbang bebas diangkasa. Angin membawaku melayang ke tempat yang indah. Aku pikir tempat ini surga, indahnya membuatku terpaku. Namun itu hanya imajiku semata. Ternyata cinta telah mengubah tempat yang biasa menjadi istimewa.
Aku tak pernah tahu entah sejak kapan aku mulai menyangkal artimu bagiku. Gerak-gerikmu, ucapanmu selalu menjadi sorotan utamaku. Pertahananku sangat rapuh akan pesonamu.
 Kau seperti berita headline news sekejap tapi membuatku penasaran. Rasa penasaran itu akan segara terobati saat kau muncul di depan mataku. Cinta menyuruhku untuk menghampirimu, tapi ragu membuatku terpaku. Aku hanya mengagumimu dari jauh.
Betapa ironosnya hidup ini. Aku terperangkap oleh waktu berharap indah pada kisah cintaku. Tapi itu hanyalah angan-anganku. Kini aku menyadari bahwa kau cinta yang bertepuk sebelah tangan dan yang bisa kulakukan hanyalah menghadapi. Aku tak ingin kisah ini berlalu layaknya embun meninggalkan pagi. Biarkan ku hidup di bawah pesonamu dalam pemberontakan suciku untuk memilikimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar